26.10.09

yes hari minggu! berarti besok senen dong?

Itu yang selalu saya pikirkan ketika berhadapan pada hari minggu.. Minggu, terdengar sangat ringan, ternyata sangat berat..

Hari minggu ini, saya telah melakukan banyak sekali hal yang berguna dari mulai bangun pagi sekali ~jam 12 siang~ lalu mengerjakan hal-hal untuk mengefektifkan waktu seperti tidur-tiduran dan menonton televisi sepanjang hari ~yang udah lupa juga tadi nonton apa aja~ dan melupakan jurnal-jurnal, laporan-laporan dan uts-uts yang harus diterjang satu minggu ke depan..

Sekarang sudah hampir hari senin, dan saya baru saja mengerjakan 1 jurnal singkat untuk esok pagi.. betapa efisien waktu yang telah saya gunakan..

Dan sekarang saya belum bisa tidur karena terngiang-ngiang uts genetika yang akan diselenggarakan pada hari selasa.. Semakin terasa betapa efektifnya hari ini..

Seharusnya, saya bisa melakukan hal-hal itu dari tadi pagi dan sudah menyelesaikan banyak laporan dan tugas-tugas juga studi untuk uts satu minggu ke depan.. Tapi tentunya karena saya orang yang sangat efektif dan efisien maka saya tidak melakukannya dari tadi pagi..

Televisi pun menjadi satu yang sangat baik dalam mengefisiensikan waktu.. Saya sangat salut dengan bagaimana kerja dari televisi.. Rasanya ingin saya buang jauh-jauh tetapi pasti setelah beberapa hari akan saya kejar-kejar lagi benda itu..

Intinya, mulai besok, saya harus mengefisienkan waktu dengan lebih baik dan membiasakan bekerja pada pagi hari dimana matahari masih siap menemani, dan saya bisa mengefisienkan waktu malam untuk beristirahat dengan baik.. Dan juga dapat menjauhi si penghancur waktu luang yaitu televisi..

image

25.10.09

i don’t love and i don’t care

girl_yell

 

 

 

 

so teach me, don’t yell me..

 

 

22.10.09

030522102009

duh! jurnal KO belum selesai.. masih harus buat jurnal percobaan 4, 5 dan 6..

Indonesia

sudah

diperjuangkan

dengan

segenap

tumpah

darah

dan

semangat

yang

tidak

pernah

mati

sampai hari ini..

mengapa saya

mengisi

kemerdekaan

dengan sedikit

tulisan dan

image

difasilitasi

dengan

tenggakan-

tenggakan kopi

 saja susah

sekali…

image

“Kemerdekaan hanyalah diperdapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad ‘Merdeka, Merdeka Ataoe Mati’”

~Pidato Soekarno di BPUPKI 1 Juni 1945

DJANGAN MANDJA!

TEROES BERDJOEANG!!

MERDEKAAAA!!!!!

 

21.10.09

in i masal a hart id an damp a kny a

mati rasa

mati kata

ma tira sa

ma tika ta

m ati ras a

m ati kat a

 

bagai DNA yang salah baca..

ekspresi gen ku..

mati..

ma ti..

m ati..

mutasi hati..

ekspresi mutan..

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

ak utid a kta hulag isi a paak u seb en a rny a k e san ak ema ri t i dakber t ep ibah k antr ansk rips in yapun ha mpa..

kembalikan urutannya, bunuh satu generasi, dan ulang penurunannya..

jawabannya pun sama..

mati..

ma ti..

m ati..

mutasi hati..

ekspresi mutan..

 

siapapun yang menghancurkan sekuensinya.. mohon, kembalikan ribosomku yang dulu..

 

dna

18.10.09

you wanna know how? just take me out..

15 Reasons To Date A Biologist (repost from facebook group)

1. We are experts on sexual selection and reproduction
2 .We know anatomy well.(know what works and where)
3. We believe that if you take U and I out of EVOLUTION, you get a TON of LOVE
4. We are always willing to experiment
5. We certainly have a way with words.
6. We do everything 10x 40x 100x bigger and better
7. We're trained to follow instructions with flawless accuracy!
8. Can go through a 300 page book in a day.
9. We believe that only seeing is believing.
10. We're smart.
11.We’ll find genetic, physiological and evolutionary excuse(explanation) for every panic attack or strange behavior
12. We are used to working long hours
13. We're not afraid of organic liquids of all sorts, or of anything alive for that matter.
14. We believe that any kind of organism and (almost)every action is normal and acceptable.
15. We believe that most of the times simplicity brings out perfection.

So, gonna take me out?

11.10.09

C.I.N.T.A.?

~ini ketikan pertama gw yang memakai kata yang sakral sekali itu~

Lidahku terasa mati dalam kata itu.. Aku rasa aku belum cukup kuat untuk kata itu..

Sudah banyak contoh cerita dan berita yang mewakili kata sakral itu.. Tapi hatiku masih rapuh, belum cukup kuat..

Apa cinta itu yang seperti yang dikatakan warna suara yang tersebar di udara? Atau hanya modal dari preman merasuki hati anak kecil? Atau hanya orang aneh yang ingin menembus pagar batas? Apa matahari dan bulan? Atau hanya salah satu permainan hidup yang memabukkan? Atau hanya janji yang dipegang bersama? Atau kebutuhan?

Atau?, Kenyamanan berinteraksi?

Atau?, Menerima seseorang apa adanya?

Atau?, Ikhlas berbuat dan diperbuat bersamanya?

Atau?, Kepercayaan atasnya?

Atau?, Bersikap karena-Nya?

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

Aku suka menonton permainan wayang.. Dalang beraksi.. Sinden bernyanyi.. Gamelan menggemuruhkan suasana..

Dengan wayang-wayang yang berloncatan kesana kemari memainkan peran, berkilah dan bersilat lidah..

Dalang, hanya memberikan gaya agar wayang bergerak sesuai perannya, keras, kejam, baik hati, sombong, bijak.. Semua hanya dimodalkan dengan gaya..

Sinden, yang terus bernyanyi lembut mewarnai udara dengan gelombang indah untuk menguatkan peran dan permainan..

Sekeras apapun dalang, dengan suara sinden yang lembut, suasana bisa luluh..

Selemah apapun sinden, dalang tetap bermain, giat dalam mencari peran yang tepat..

Apabila dalang beraksi melebihi peran wayang,penonton kecewa..

Apabila sinden melembut merusak suasana perang,penonton kecewa..

Untuk membuat cerita menarik, hanya untuk penonton yang tidak tahu siapa, mereka berusaha keras terus bangkit menyemangati peran..

Tetapi, dibelakang semua itu, dalang dan sinden sudah membuat dan mengkonsep peran masing-masing wayang..

 

Apa ini bisa menjadi contoh?

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

Keluargaku sangat menyenangkan.. Apalagi dilihat dari luar.. Dengan peran dermawan dari sang ayah, lembut dan mengasihi dari sang bunda, dan anak² yang bisa dibilang tidak ada yang waras..

Sering tertangkap frame dimana kita sedang tertawa lepas bersama..

Dibalik itu, bapakku adalah seseorang yang keras tapi rapuh dan dalam kuasa.. Dan ibuku adalah yang lembut tapi bertahan seperti baja..

Sekeras apapun bapakku, seburuk apapun keputusannya, ibuku tetap menerimanya dengan kelembutannya..

Seteledor apapun ibuku, seburuk apapun buku belanja, bapakku tetap menerimanya dengan bijak dan dermawan..

Seburuk apapun sifat anaknya, sebatu apapun kepala anaknya, sebulus apapun akal anaknya, sebuta apapun penglihatannya, setuli apapun telingannya, sebisu apapun nyanyiannya..

Tapi mereka tetap hidup dan bekerja keras untuk menyinari, menerangi, menghilangkan batas masa depan anak-anaknya..

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

Apa mungkin regenerasi terjadi padaku yang buruk sifatnya, hatinya, tampaknya, imannya..?

Akh.. cinta.. absurd..